Senin, 11 Maret 2013

ciri ciri musik reage

CIRI-CIRI MUSIK REGGE Ciri khas musik reggae adalah penggunaan drum dari Afrika yang dinamakan Burru. Reggae lahir sebagai perpaduan musik tradisional dari tiga kawasan, yaitu Afrika, Amerika dan juga Jamaica. Sehingga musik ini bukan merupakan musik asli Jamaica meski berkembang di daerah tersebut. Musik ini memiliki dasar musik yang mirip dengan aliran ska. Hanya saja, ritme musik reggae cenderung lebih lamban dan lebih menekankan pada kekuatan vokal. Sedangkan pada ska, unsur melody sangat dominan muncul dalam musiknya.

sejarah reage di indonesia

reagediindonesiya Musik reggae Indonesia telah bangkit. Hal ini ditandai munculnya musisi-musisi reggae yang ikut meramaikan industri musik Indonesia yang dari jaman ke jaman powered by Pop music. Banyaknya media-media yang mengangkat tema tentang perkembangan musik reggae di Indonesia belakangan ini juga merupakan sebuah indikasi “the uprising of Indonesia reggae music” telah dimulai. Kita mengenal Mas Tony Q Rastafara, Steven and Coconut Trees, Souljah, Ras Muhammad, Pasukan Lima Jari, UpRising, Gangstarasta, Joni Agung and Double T sebagai “reggae musicians” yang turut meramaikan jagad musik reggae tanah air. Kabar gembira buat kita semua karena kita tidak lagi harus susah payah untuk bisa mendengarkan sebuah alunan musik reggae. Sekarang sudah banyak radio station yang sesekali memutarkan musik reggaa, bahkan berkali-kali. :)/font>
Tahun 2003 kita gempar dengan musik Punk, Melodic (atau Mellowdic?) yang ditandai dengan “hijrah” nya Superman Is Dead ke Sony BMG recods juga Endank Soekamti yang makin Enndaaang… kemudian setahun berikutnya kita gempar dengan musik “New Wave” ala The Upstair dan dengan mudah menemukan anak2 Putih ABu-abu (baca: SMA) dan Biru Putih (baca: SMP) berdandan seperti Jimmy The Upstairs, lalu distorsi gitar dengan sound 70′an menandai booming-nya musik Rock N Roll and Garage. Sayangnya kita lebih banyak disuguhi penampilan-penampilan “flashback” tanpa sedikit mengurangi rasa apresiasi terhadap musik mereka dan juga tidak bermaksud mengatakan kreativitas mereka mundur ke belakang namun gw lebih bangga jika muncul The Donnas – The Donnas Indonesia. Jreng-jreng…
Kembali pada judul pembahasan, gw berharap ini akan jadi sebuah “signal” bagi para major labels untuk lebih mengapresiasi musik reggae. Untuk lebih meng-komersial-kan – tanpa membuat si artis jadi “sapi perahan”, budak kapitalis. Kita semua (khususnya reggae lovers) tentu ingin menyaksikan musisi-musisi reggae tanah air bisa on air di station TV swasta, muncul dalam acara2 komersil, acara-acara live music, jadi guest di acara2 MTV, dapet tempat di program2 MTV “tanpa menganggap musik Pop yang selama ini banyak mendominasi acara-acara TV sbg musik yang membosankan”. Marilah kita rayakan kebangkitan musik reggae tanah air dengan menyanyi bersama-sama